Jumat, 31 Desember 2010

Berkembang Laksana Udang

Suatu hari saya bertemu dengan ahli kelautan yang kemudian
bertanya kepada saya, “apakah anda mengetahui bagaimana seekor udah
galah (lobster) mampu untuk tumbuh bertambah besar meskipun ia
memiliki cangkang yang keras ?”. Saya baru menyadari bahwa saya tidak
pernah memikirkan hal tersebut. Bagaimana mungkin seekor udah galah
dengan kulit yang begitu keras dapat tumbuh. Namun dilain pihak tidak
mungkin sejak ditelurkan mereka langsung menjadi besar. Lalu
bagaimanakah caranya mereka bertumbuh ?

Satu-satunya cara, menurut penjelasan ahli tersebut bagi
seekor udang Galah untuk tumbuh adalah dengan melepaskan kulitnya
dalam periode tertentu. Ketika tubuhnya mulai dirasakan sesak berada
dalam cangkangnya, karena pertumbuhan tubuh mereka, lobster tersebut
berusaha untuk mencari daerah yang dianggapnya aman untuk
beristirahat. Kemudian baru mereka melepas kulit atau cangkangnya,
lalu lapisan merah muda yang berada di dalam cangkang yang lama akan
tumbuh kemudian mengeras sampai pada ukuran yang lebih nyaman bagi
mereka.

Namun dalam proses tersebut sebelum cangkang yang baru
terbentuk, mereka berada dalam resiko yang luar biasa. Karena tanpa
cangkang tersebut, tubuhnya sangat lemah dari serangan luar,
sehingga mereka dapat dengan mudah untuk mati terlempar ke batu-
batuan atau dimakan oleh hewan lainnya. Dengan kata lain, seekor
udang lobster mengambil resiko yang sangat besar untuk tumbuh
menjadi lebih kuat dan lebih besar.

Terkadang kita juga merasakan hal yang sama “cangkang” yang
kita miliki telah terasa mengungkung. Kita merasa frustasi dan marah
karena hidup ini sudah terasa membosankan dan tidak lagi menantang.
Namun seringkali kita menipu diri sendiri dengan mengatakan bahwa
kita sudah merasa nyaman dengan keadaan saat ini. Untuk apa lagi
berubah ? Coba pikirkan, resiko kalau kita benar-benar melakukan
perubahan. Kita membohongi diri kita dan tetap melakukan hal-hal yang
sebenarnya kita benci dan terkungkung dalam cangkang kita. Sampai
akhirnya perubahan tersebut sudah terlambat, baru kita menyadari dan
mengatakan “mengapa saya tidak berubah dari dulu……”.

Sebagian dari kita sengaja melakukan penipuan tersebut untuk
memperoleh kenyamanan sementara. Paling tidak kita merasa aman untuk
sementara. Tidak akan terjadi sesuatu pada kita, begitu kita berusaha
untuk meyakinkan diri. Sebagian dari kita lebih beruntung, meskipun
kita tahu untuk sementara kita akan kehilangan kenyamanan, kita lihat
ada bahaya di masa datang, namun kita sadar kita akan mati sesak di
masa datang kalau tidak berubah. Seperti udang tadi !.

Nah, bagaimanakah dengan diri kita hari ini ….. apakah kita
merasa sudah cukup, sudah nyaman dengan kondisi sekarang, dan tidak
perlu berubah lagi ? Keputusan ada di tangan kita masing-2. Namun
ingatlah, bahwa `rasa penderitaan’ di kemudian hari dalam bentuk
penyesalan akan jauh lebih sakit dan menyesakkan dada, dibanding
dengan ketidaknyamanan jika kita berubah hari ini...

Tidak ada komentar: